Setelah (lebih dari) seminggu

Sekarang lagu yang sedang diputar di laptop adalah lagunya cherr*belle, hasil streaming radio gen fm. Di luar, suara burung gagak berkaok-kaok selalu terdengar setiap saat. Hingga saat ini sepertinya saya belum merasakan culture shock atau semacamnya. Rasanya, hanya bagaikan kuliah di suatu tempat yang jauh, dan mungkin masa bodo dengan semua huruf-huruf kanji berseliweran di sekitar, orang-orang yang berbicara dengan bahasa yang berbeda seakan-akan saya berada di dalam drama jepang, hingga gaya berpakaian masyarakat yang membuat saya seperti berada di fsrd.


Baru seminggu lebih sedikit, namun saya sudah mengalami banyak pengalaman. Di sini, tidak ada ojek atau angkot. Orang-orang banyak sekali yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Sepeda yang awam digunakan adalah sepeda dengan keranjang di depan. Sepeda listrik juga sudah bukan barang yang langka. Banyak ibu-ibu memiliki sepeda listrik, dengan boncengan untuk anak kecil di bagian depan dan belakang. Pantesan, waktu saya sudah semaput menggowes sepeda di suatu tanjakan, seorang ibu yang membonceng dua anak tenang-tenang saja menggowes sepeda. Oh, sepeda listrik toh. Psst, harga sepeda listrik kalau dirupiahkan bisa seharga motor loh.





Yang paling mencolok lagi, orang-orang di sini sangat memperhatikan penampilan. Mulai dari baju yang sering kali fashionable, sepatu berhak tinggi, hingga muka yang dipoles dengan berbagai make up. Ibu-ibu yang membawa bayinya di stroller pun begitu sangat fashionable dan yang paling penting: kurus semua! Semua hal ini terjadi juga pada orang-orang yang sudah cukup berumur. Ketika keluar rumah di saat matahari bersinar terik, mereka pun mulai mengeluarkan senjata. Banyak yang menggunaka payung, banyak juga yang memakai topi lebar, dan ada juga pengendara sepeda yang memakai pelindung muka seperti pelindung muka tukang las. Wow.

Setiap sore hingga malam hari, banyak orang-orang yang berolahraga. Dari yang muda hingga yang tua. Ada yang melakukan jogging di pinggir jalan, ada pula yang di taman. Olahraga sepertinya sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka. Padahal, pasti mereka sudah sering berjalan kaki atau naik sepeda setiap hari. Mungkin kalau punya mobil sih tidak begitu.

Melakukan hal yang menyehatkan badan secara rutin tampaknya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Pantas saja di Jepang para manula yang berumur 70 tahun ke atas masih bisa aktif bermain bersama cucu, atau jalan-jalan hiking bersama. Badan yang sehat harus terus dipelihara agar kita bisa terus beraktifitas dan bekerja, dan selalu melakukan hal yang bermanfaat.

Osaka, awal musim gugur 2012

Comments

Popular Posts